Facial Lifthing Ascardia at Wijaya Platinum

 

Facial Lifthing Ascardia

Ice Mask at Wijaya Platinum



You ever go to a beauty clinic for facials ?You definitely know how it feels ..yaaaa it hurts but it's very useful
Yes , facials are beneficial as they help remove dirt and debris from your skin . Facials also help improve the tone of your skin by removing dead skin cells . Facials are also good for improving self-esteem and for helping people to relax .
Usually at the time of facials, our face will be given a soo
thing face mask.
And I am lucky go to Wijaya Platinum because there is have facial lifthing Ascardia, ice mask.
With ice mask is able to make the skin temperature of -10 Celsius .it's very coldActually, ice mask make me very fresh .we can feel different sensations.

And after facial then we face will be brighter .

Rp . 189.000 only. we can feel the ice facial mask first in Indonesiawith German technology
ice facial mask serves to :- Refreshing the face- Increase collagen

- Minimize pores- Brighten the face

Let's quickly feel the Sensation
At Wijaya PLatinum






Makna kepeloporan Kartini



R.A Kartini


       Raden Ajeng Kartini atau lebih dikenal R.A Kartini lahir di Jepara, 21 April 1879. Ia merupakan putri dari keluarga priyayi sekelas bangsawan Jawa. Ayahnya adalah bupati Jepara, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat; masih ada pertalian nasab dengan Sultan Hamengkubuwana VI dari kesultanan Yogyakarta. Ibunya bernama M.A Ngasirah putri pasangan Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono yang dikenal sebagai guru agama di Telukawur, Jepara. Sosok R.A Kartini sangat dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia sebagai pelopor emansipasi wanita khususnya di bidang pendidikan dan pengetahuan. Bahkan tanggal kelahirannya pun diperingati sebagai hari kebangkitan kaum perempuan, kita menyebutnya Hari Kartini.
Untuk mengabadikan makna kepeloporan Kartini yang hampir menjadi figur sentral wanita Indonesia, maka penampilan para wanita Indonesia di setiap tanggal 21 April, sarat dengan fenomena Kartini. Hal tersebut dapat dilihat baik di kantor-kantor pemerintah, maupun swasta. Bahkan di sejumlah media massa seperti televisi, radio, koran ataupun media digital sengaja mensetting program siaran-siarannya sepanjang hari itu dengan nuansa ke-Kartinian. Tidak heran jika mulai dari kalangan ibu, remaja putri hingga anak perempuan sibuk mendandani diri dengan pakaian kebaya khas Kartini untuk ditampilkan dalam berbagai atraksi. Semua itu merupakan ekspresi kecintaan dan kekaguman masyarakat Indonesia terhadap sosok Kartini yang dicitrakan dalam suasana keprihatinan sebagaimana yang dilukiskan Ismail Marzuki melalui salah satu karya legendarisnya yang berjudul “Sabda Alam”.
Namun apakah semua perempuan yang mengagumi sosok R.A kartini mengetahui betul apa yang diperbuat oleh R.A Kartini sehingga begitu dikagumi bukan hanya oleh kaum perempuan tapi juga laki-laki.  Mengapa ia disebut sebagai pelopor kebangkirtan kaum perempuan? Padahal jika kita mempelajari sejarah ia tidak pernah ikut berperang mengangkat senjata melawan Belanda, ia tidak pernah berjuang dengan peluh dan darah untuk membela kaum perempuan dari penjajah juga tidak dikejar-kejar penjajah sampai harus berpindah-pindah tempat persembunyian seperti Cut Nyak Dien. Kartini juga tidak mengalami tekanan seperti kisah heroik Christina Marta Tiahahu, yang meninggal di laut banda, dalam perjalanan menuju pengasingannya di Batavia, dua hari sebelum ulang tahunnya yang ke-18. 

Cut Nyak Dien
          Kini permasalahannya adalah mengapa hanya nama Kartini yang dijadikan Agent of Change. Jika emansipasi dikonstruksikan sebagai konsep penyetaraan hak dan kedudukan antara pria dan wanita untuk berperan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan, maka sesungguhnya hal seperti itu sudah terjadi dan melembaga jauh sebelum era Kartini. Kita tentu masih ingat kalau Majapahit sebagai kerajaan yang pernah menguasai hampir seluruh kawasan Asia Tenggara hingga ke Formosa dibagian utara dan Madagaskar di barat, ternyata dalam silsilah kerajaan Majapahit pernah diperintah 2 dua perempuan masing-masing “Tribhuwanatunggadewi (1328-1350) M”. dan Kusuma Wardhani (1389-1429) M. Catatan sejarah yang lebih tua dari Majapahit dikenal pula sosok perempuan sebagai panutan yang sangat dihormati yaitu Fatimah Binti Maimun. Nama tokoh ini ditemukan dalam prasasti makam yang terletak di Leran (dekat Gresik) dalam prasasti tersebut selain nama, juga keterangan wafat yaitu tahun 1028 M. Bukan hanya itu dalam catatan sejarah yang lebih tua lagi dari semua yang dikemukakan di atas, dikenal juga wanita kesohor dari kerajaan Kalingga (Holing/Keling), masa keemasan kerajaan ini justru berpuncak ketika “Ratu Sima” berkuasa yang diperkirakan berlangsung pada abad VII M. Dalam masa itu menurut sejarah, rakyat sungguh-sungguh sangat merasakan nuansa kemakmuran dan keadilan. Hal tersebut ditandai dengan pembangunan gapura penerang disetiap persimpangan jalan yang bertatahkan emas tanpa ada yang berniat apalagi nekat melakukan pencurian sebagaimana dikekinian yang meski tersembunyi, dijaga ketat dan disertai ancaman hukuman berat, toh juga dapat diterobos dengan modus korupsi dan sejenisnya. Begitu tegas dan kerasnya Sang Ratu menegakkan hukum, menimbulkan rasa penasaran Raja Ta- Che dengan mengirim mata-mata untuk membuktikan kebenaran berita tentang ketegasan Ratu Sima. Mata-mata tersebut meletakkan kantong emas di pinggir jalan dekat dengan pasar. Ternyata kurang lebih tiga tahun tidak ada yang berani menyentuh atau mengambilnya.
Dari deskripsi yang dikemukakan di atas membuktikan bahwa ketokohan wanita untuk tampil mengambil peran sentral dalam masyarakat, ternyata selalu hadir disetiap zaman. Hampir setiap wilayah di nusantara sebenarnya memiliki tokoh perempuan atau setidaknya nilai tradisi yang mendudukkan perempuan dalam posisi sentral. Ambil contoh pada masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat yang menganut sistem kekerabatan matrilineal.
Perempuan dalam sistem kekerabatan ini, mempunyai kedudukan determinan dari pada laki-laki. Mulai dari soal pewarisan hingga berbagai macam permasalahan dalam pernikahan dan perceraian, semuanya hanya terfokus pada perempuan sebagai pemegang hak. Kaum lelaki dalam sistem kekerabatan ini hanya berkedudukan sebagai sub ordinat atas dominasi perempuan. Fenomena tersebut tentu sangat jauh dari alam kehidupan Kartini dengan emansipasinya. Tokoh perempuan lain di nusantara yang sempat mengukir prestasi spektakuler sebagai the change of social agent antara lain Martha Christina Tiahahu yang gigih berjuang bersama Pattimura di Maluku, Cut Nyak Dien dan Cut Muthia dua srikandi dari Nanggroe Aceh Darussalam yang tak kenal menyerah untuk mengusir pendudukan pasukan Kape (Belanda) di bumi persada, tak ketinggalan nama Herlina Efendi yang dianugerahi pending Cendrawasih Emas dari pemerintah RI atas jasanya untuk membebaskan Irian Barat dari pendudukan kolonial Belanda. Dengan fakta sejarah sebagaimana yang dikemukakan di atas, terkuaklah bukti bahwa jauh sebelum era Kartini, kaum wanita sesungguhnya telah mendulang kesetaraan dengan kaum pria bahkan nyata-nyata telah menunjukkan kepiawaiannya dalam mengambil peran sosialnya jauh melebihi peran Kartini.
Mari mengulas kembali tentang sosok R.A Kartini,  ia dilahirkan dalam keluarga yang masih teguh pada adat istiadat yang menjelaskan mengapa ia dipingit pada usia 12 tahun hingga menunggu waktunya untuk dinikahkan oleh orangtuanya. Dalam masa pingitan itu, ia menjalani hari-harinya dengan membaca banyak bacaan berbahasa Belanda seperti buku, surat kabar, dan juga majalah-majalah ilmu pengetahuan dan kebudayaan, selain majalah perempuan Belanda De Hollandsche Lelie. Pada usia kurang lebih 24 tahun Kartini kemudian menikah atas suruhan orangtuanya dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, dan ia tidak menempati posisi sebagai istri pertama melainkan istri ke-4. Semasa hidup dalam pingitan tersebut, Kartini banyak berkorespondensi dengan Ny. Rosa M. Abendanon dan suaminya Jacques Henrij Abendanon, sering disingkat J.H. Abendanon. Selain itu ia juga berkenalan dengan seorang aktivis wanita dari Sociaal Democratische Arbeiderspartij (SDAP) bernama Estella Zeehandelaar.
Kartini, dengan caranya, berani tampil sebagai pembawa perubahan, dan warisannya memberikan sebuah kisah moral yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan kita hari ini. Berikut ini adalah beberapa keistimewaan R.A Kartini sebagia pelopor kebangkitan kaum perempuan.                
1.    The community   Ketika Kartini tumbuh dewasa ia melihat ke kehidupan perempuan Jawa yang tidak boleh bersekolah tinggi, harus rela dipingit, mau dinikahkan dengan lelaki yang tidak dikenal, dan rela di poligami adalah sesuatu yang umum sampai suatu ketika, ia bertukar pikiran dengan sahabat pena-nya, perempuan Eropa yang memiliki pola pikir modern bernama Rosa Abendanon. Menurut kami disanalah titik balik Kartini muda haus akan belajar. Anda pasti setuju, lingkungan / komunitas memengaruhi pola pikir kita. Jika kita belajar dari hal yang salah, maka kita akan mengadopsi cara yang salah. Apa yang kita percayai, belum tentu sebuah kebenaran yang riil. Kartini berani untuk keluar dari kepercayaan komunitasnya, ia mencari referensi dari perempuan dengan kultur yang berbeda dan membantunya melihat kondisi perempuan Jawa di masa itu secara objektif.
2.    The Networking – R.A Kartini berasal dari Kalangan Priyayi, itu menjelaskan mengapa ia bisa berteman dengan banyak petinggi, pejabat, hingga orang asing. Salah satunya adalah Rosa Abendanon. Beruntungnya, karena berasal dari golongan atas, R.A Kartini pun dijodohkan dengan lelaki yang sepadan strata sosialnya yaitu K.R.M Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat yang merupakan Bupati Rembang. Dalam sebuah catatan referensi, dikatakan bahwa Kartini melihat pernikahannya sebagai kesempatan untuk ia bisa berkarya, mewujudkan impiannya,menciptakan sekolah khusus perempuan dengan nama Sekolah Kartini. Ia dengan lihai menggunakan jejaring yang ia punya, strata yang ia punya untuk mendukung tujuan mulianya. Ia menggunakannya, tetapi tidak menyalahgunakannya. 80% kesempatan yang kita miliki berasal dari jejaring. Kita tidak dapat memungkirinya. Kekuatan networking telah dibuktikan sejak jaman Kartini. Dengan kemampuan Networking yang dimilikinya, ia dapat menemukan orang se-potensial Rosa Abendanon yang  menerbitkan surat-surat Kartini setelah wafat, yang akhirnya mengguggah publik.
3.    The Knowledge –Dalam salah satu suratnya ia berucap “Alangkah besar bedanya masyarakat Indonesia bila kaum perempuan di didik baik-baik” (Suratnya kepada Nyonya Van Kool,Agustus 1901). Ia beruntung, dapat mengenyam pendidikan hingga usia 12 tahun, dan oleh karena pendidikannya, ia fasih berbahasa Belanda, pengetahuannya digunakan untuk membangun diskusi dengan perempuan-perempuan Eropa. Semua manusia berjuang untuk hal yang ia yakini, mencapai apa yang disebut dengan kehidupan ideal. Ideal versi Kartini adalah memiliki kesempatan memberikan edukasi setinggi-tingginya bagi perempuan Jawa. Keyakinannya ini yang membuatnya rajin membaca banyak buku, berdiskusi dengan sahabat-sahabatnya dari Negeri Kincir Angin. Dari pengetahuan yang bertambah, Kartini menjadi perempuan muda yang kritis. Ia mempertanyakan banyak hal, melalui coret-coretan tangannya. If you want to upgrade your life, you have to upgrade yourself. Jelas sekali, R.A Kartini mengetahui “rahasia” ini. Sebuah quote berkata “Ketidaktahuan membuat orang mengulang hal yang sama”.
4.    The BeliefWe fight for something that we belief.We stand for something that we think it is worth to die trying. R.A Kartini mampu memperjuangkan apa yang ia yakini. Ia percaya bahwa perempuan Jawa akan lebih baik dengan pendidikan yang tinggi.
5.    The Legacy – warisan atau peninggalan adalah  sebuah hal yang berharga, yang sengaja ditinggalkan untuk orang lain, dan tidak dimaksudkan untuk dinikmati oleh diri sendiri. Perjuangan Kartini mewujudkan impian bukanlah sekadar gol untuk 1-2 tahun ke depan, melainkan sebuah perjalanan panjang.

Disaat perempuan hebat lainnya sedang berjuang membela daerah atau kelompoknya dari serangan penjajah, R.A Kartini sedang berjuang untuk seluruh kaum perempuan di seluruh tanah air. Sebuah sekolah untuk perempuan adalah warisan terbesar dari buah pemikiran dan keyakinan Kartini. Ia memang tidak berperang melawan kolonialisme Belanda dengan mengangkat senjata, tetapi ia berperang melawan pola pikir kolot masyarakat Indonesia. Dia mewarisi cara berpikir modern dan keberanian mengejar impian bagi setiap perempuan. Terbukti hingga saat ini pemikirannya telah berdampak pada seluruh aspek di dalam negeri, baik pemerintahan maupun produk-produk hukum yang banyak memayungi kaum perempuan dari pelanggaran HAM dan diskriminasi.
Kesimpulannya adalah saya setuju dengan adanya Hari Kartini, itu dapat dijadikan momentum sebagai peningkatan kualitas diri khususnya kaum perempuan. Saya pun setuju jika untuk memperingati hari kebangkitan perempuan menggunakan nama Kartini, tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada para pejuang perempuan terdahulu yang sama-sama berjuang membela kehormatan bangsa Indonesia seperti Cut Nyak Dien, Martha Christina Tiahahu, Herlina Efendi dsb.







References  :

Majalah Gema Bersemi edisi 03/2010
anajawy.blogspot.com
bukaimaji.blogspot.com







LOVE



FIRST LETTER ABOUT LOVE






 VINA PANDUWINATA Pernah membuat sebuah lagu berjudul Surat Cinta
Sadar ga sadar mungkin kita juga pernah bikin. . ya apapun itu jenisnya, kata-katanya, atau whatever lah yaa
Tapi surat yang ada unsur cintanya ya namanya Surat Cinta. Anda Setuju ??
Seperti yang ada dibawah ini, sepertinya tergolong Surat Cinta saya pada .............................



    

                Selamat menikmati romantisnya bulan,
                Hy, coba berpindah ke kamarmu dan nikmati tulisanku ini hanya sendiri.. ^,^

Well, apa kabarmu hari ini ?
#sebenarnya aku sudah tau kamu menang di pertandingan bola kan tadi siang. Kamu masih saja hebat seperti dulu.

               Kali ini aku akan membuat kamu lebih hebat lagi. Jadi simak tulisanku baik-baik ^^

Oia kamu harus tahu hal ini, saat paling menyebalkan dalam hidupku adalah saat kamu mencampuri urusanku :(
Saat kamu berbeda dengan yang lain, yang seakan berdamai dengan masalah yang aku punya. Saat dimana kamu terlalu sibuk mengurusi masalah yang aku hadapi.
                  
Namun, sekaligus saat dimana aku mengenali apa itu TEMAN. Seperti kunang-kunang yang memberikan nyalanya pada kepekatan malam.

                 
Kamu menyadarkan aku bahwa hidup perlu seorang teman. Seperti katamu bahwa teman adalah tempat sampah.              
Dimana semua hal baik suka atau duka dibagi, walaupun sebenarnya banyak duka yang dibagikan.:) peace...   
Tapi aku juga senang punya TEMPAT SAMPAH sepertimu ^^. Aku senang membuatmu kesal karena aku sering sekali menangis untuk hal kecil yang tak perlu dirisaukan.

Tapi setelah itu aku akan sangat senang, karena dengan itu aku bisa mendapatkan senyuman dan semangatmu. Sungguh itu membuat aku lebih bahagia ketimbang membuatmu kesal.

PERSAHABATAN,,
Aku membacanya seperti OMONG KOSONG yang hanya ada di cerita anak SD. Yang hanya berisikan tentang hal-hal yang sepatutnya diberikan kepada seorang teman. Just It !

Tapi sekarang aku serasa menjadi anak SD itu, aku membutuhkan persahabatan untuk menapaki setiap anak tangga kehidupan,untuk membangkitkan saat berada di lembah, untuk meneriaki semangat saat kelelahan.HINGGA mencapai puncak (keberhasilan).

Dan dari dulu aku BAHAGIA bersahabat denganmu ;) 

Aku akan memberimu satu rahasia, tapi kamu harus bayar untuk itu yaaaa
Kenapa coba Ir.Soekarno sukses menjadi pelopor bangsa ini ?
Kenapa Mario Teguh menjadi sosok yang begitu memukau ?
Kenapa Ibu Kartini bisa menjadi pembela hak-hak perempuan?

KARENA, mereka punya seseorang dalam kehidupannya yang dapat mensupport setiap tindakannya.

Kamu bisa menjadi orang yang sangat sukses, tapi ingat dibalik kesuksesanmu itu ada seseorang yang selalu mendukungmu, sehingga kamu bisa mencapai kesuksesan. Aku juga....

Aku ingin punya seseorang yang mendampingi setiap perjalananku, mensupport setiap tindakanku, dan selalu berbagi tawa dan dukanya untukku.

TAPI, aku ingin bersama kamu.
Bagaimana denganmu ? :)

Terima Kasih untuk mendengarkan kisahku.
Ini ceritaku
Apa ceritamu ?

Sahabatmu yang paling cantik dengan sesungging senyum,
Mayang ^^



NaSiB SePaTu



NASIB SEPATU

 
                Aku begitu indah
                Banyak manusia yang tergila-gila padaku
                Aku begitu mewah
                Banyak manusia yang bertarung gengsi saat memilikiku
                Aku begitu berharga
                Karena aku bisa melindungimu
                Tanpa aku, kamu risih untuk melakukan banyak hal

                Aku hadir bukan ditempat umum dan biasa
                Kamu bisa menemuiku lebih ekslusif
                Karena aku begitu berharga

                Tapi,
                Atas semua yang aku punya
                Setelah seharian aku membantumu
                Seringkali kau banting aku
                Padahal aku yakin aku tidak bersalah, hal sial itu salahmu
                Seringkali kau biarkan aku kotor
                Seringkali kau biarkan aku lusuh
                Setelah itu kau tau mau lagi melirikku
                Kau memilih yang lain, padahal aku menginginkanmu

                Tak ingatkah kau saat pertama kau miliki aku
                Setiap saat aku bersamamu
                Kau bangga perlihatkan aku di depan teman-temanmu
                Kini berbeda, 
                Kau campakkan aku, kau memilih yang lain
                Apa salahku ?

Photo essay















NASIB SEPATU :(