Setia itu mudah jika mampu
berkata jujur
Setia itu mudah jika mampu
menerima
Setia itu mudah jika pandai
bersyukur
Setia itu mudah jika menyadari
kekurangan diri sendiri
Setia itu mudah jika mampu
berkata jujur
Setia itu mudah jika mampu
menerima
Setia itu mudah jika pandai
bersyukur
Setia itu mudah jika menyadari
kekurangan diri sendiri
Setiap manusia pasti menginginkan kehidupan yang bahagia Selamanya. Sebisa ia mampu untuk mendapatkan kebahagiaan maka ia akan terus berusaha menggapainya. Bahagia itu sebenarnya sederhana. Tidak perlu dicari, melainkan telah kita miliki sejak kita berada di dunia ini. Lihatlah sekitar kita, begitu banyak kebahagiaan. Maka tidak ada kata untuk berkata tidak bahagia. Karena pada dasarnya bahagia atau tidak ya kita sendirilah yang menciptakannya.
Tapi terkadang hidup tak sesederhana itu. Mendapatkan sebuah kebahagiaan untuk sebagian orang tidaklah mudah untuk didapatkan. Benarkah ?
Cinta....
Dengan cinta kita bisa belajar
menerima sisi lain kehidupan. Dengan cinta kita bisa menjadi seseorang yang
pandai bersyukur. Sayangnya tidak semua merasakan hal itu. Itu juga yang
terjadi pada beberapa pria yang ‘mungkin’ tidak mendapatkan kebahagiaan atas
apa yang dimilikinya.
Ketika dia yang telah memilki
pasangan, lalu menghampirimu dengan membawa segudang masalahnya. Kemudian dia
menceritakan segala hal yang membuatnya tidak bahagia bersama pasangannya. Biasanya
seorang wanita akan langsung terusik rasa simpatinya, seketika juga rasa tidak
suka langsung tertuju pada pasangan pria itu yang telah sampai hati membuatnya
tidak bahagia. Rasa simpati itu akan terus terpelihara seiring dengan
terpeliharanya cerita-cerita negatif yang pria tersebut paparkan.
Hari berganti,,akankah rasa
simpati itu masih seperti sedia kala ? bohong jika rasamu tidak terusik sama
sekali. Apalagi jika dia terus menghampirimu, memujimu yang sangat berbeda
dengan pasangannya dan mengajakmu bermimpi untuk bisa hidup bersama. Rasa yang
ada di dadamu akan bergejolak. Sesaat kamu lupa bahwa kamu telah berada sebagai
pihak ketiga dalam hubungannya. Tapi seringkali mereka-mereka sebagai pihak ketiga akan lupa
hal itu. Mereka akan menikmati berseminya cinta yang indah.
Benarkah pria seperti itu
sepenuhnya baik ? TIDAK !
Pria sejati adalah yang bisa
memelihara aib hubungannya, memelihara nama baik pasangannya dan tidak
berpangku pada rasa simpati dan belas kasihan orang lain.
Pria sejati tidak akan membanding-bandingkan
pasangannya dengan orang lain. Karena ia mengerti bahwa setiap manusia memiliki
kelebihan dan kelemahan masing-masing. Meskipun ada masalah melanda
hubungannya, ia akan menyelesaikanya secara dewasa. Bukan dengan mencari simpati
orang lain dan malah mencari kebahagiaan dengan yang lain sedangkan masalahnya
yang terus berjalan.
Seringkali para pria yang seperti
itu hanya mencari kebahagiaan darimu. Tapi tak pernah bisa bersikap tegas untuk
memilih, bahkan mengakhiri hubungannya dengan wanita yang selama ini
diceritakan negatif kepadamu. Pria macam itu sebenarnya ingin mendapatkan kamu
dan dia. Terlalu lemah untuk dikatakan seorang lelaki.
Dan andaikan ia meninggalkan pasangannya
dan beralih padamu. Kekhawatiran belum tentu berakhir. Karena bisa saja ia akan
pergi darimu ketika sedang ada masalah pada hubungan kalian. Ia akan mencari
kebahagiaan yang baru untuk keluar dari masalahnya. Ia bisa saja meninggalkanmu
seperti yang telah ia lakukan pada pasangannya sebelumnya. Hal ini sudah sangat
banyak terjadi. Tidak ada hubungan yang akan terus terpelihara baik selamanya
jika diawali dengan hubungan yang tidak baik. Awal hubungan yang telah
menyakiti perasaan wanita lain.
Hal yang perlu diingat,,
Lelaki itu tercermin dari kata-kata, tanggung jawab dan tindakannya
Jadi masihkah kita mau menerima
lelaki yang tidak bisa bertanggung jawab atas hubungan yang dibinanya ?
Pikirkan baik-baik .
0 komentar:
Posting Komentar